Sebelum dikeluarkanya Bali Road Map, ada dokumen yang menjadi pendahulunya. Yaitu Protokol Kyoto. Protokol Kyoto yang dianggap akan kadaluarsa tahun 2012 itu memicu diadakanya UNFCCC sesi ke-13 (COP-13) yang diadakan di Bali itu. Sempat di tengah konferensi terjadi adu argumen yang alot, tanpa menghasilkan apa-apa. Hingga pada saat hampir berakhirnya konferensi, Presiden SBY memberikan suatu "masukan tenaga" baru, sehingga dapat di-gol-kanya Bali Road Map.
Bali Road Map memang sangat penting bagi masyarakat internasional pada umumnya, dan bagi bumi pada khususnya. Kita sebagai manusia memang harus menjaga, merawat, melestarikan bumi, seperti yang telah disabdakan Tuhan dalam kitab Genesis. Untuk mengetahui lebih jelas tentang Bali Road Map silakan klik ini.
Sekarang, mengacu pada judul, kita yang tergabung dalam organisasi yang disebut sekolah, seharusya mengajarkan bagaimana merawat, menjaga, dan melestarikan bumi. Apakah yang telah kita berikan? Sudahkan? Pada tingkat nasional setelah di-gol-kanya Bali Road Map, segara gerakan menanam 7500 pohon digalakan. Ini dilakukan sebagai tindakan nyata pelaksanaan Bali Road Map.
Memang kita juga harus melakukan hal yang seperti itu juga. Namun bila keberatan, bisa juga melakukan yang lebih simple. Yaitu:
- mengurangi penggunaan kantong plastik. Jadi bawalah tas tersendiri sewaktu berbelanja.
- Ataupun yang lain lagi, dilarang menggunakan kendaraan bermotor selama satu minggu, boleh menggunakan kendaraan bermotor hanya untuk jarak jauh, dan kendaraan umum.
- Lakukan penanaman pohon di rumah. Untuk mengurangi emisi Bahan Bakar fosil
Sebenarnya masih bayak lagi yang lain, tapi tidaklah cukup untuk menuliskan semuanya itu.
Selengkapnya......